Jumat, 25 Maret 2011

TAKSONOMI BLOOM PADA STANDAR KOMPETENSI IPS SD KELAS V


Mata Pelajaran            : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester            : V/2
Standar Kompetensi   : Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Kompetensi Dasar       : 2.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang.
2. 2 Menghargai jasa dan peranan tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
2.3 Menghagai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan.
2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. 

A.    Kami akan menganalisis Kompetensi Dasar 2.4  Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan dengan menggunakan Pedoman Taksonomi Bloom dari sudut pandang Kognitif, Afektif, dan Psikomotor.

KOGNITIF (KNOWLEDGE)
KODE
KATEGORI JENIS PERILAKU
KATA-KATA KERJA OPERASIONAL
CONTOH
K. 1
Pengetahuan
(kemampuan mengingat hal-hal baru yang condong berbentuk konsep)
1.      Memberikan definisi tentang perjuangan mempertahankan kemerdekaan yang dilakukan oleh para pahlawan.


2.      Memberikan fakta-fakta sebagai contoh bukti hasil dari perjuangan para pahlawan kemerdekaan Indonesia..




3.      Menyebutkan tokoh-tokoh yang berjasa pada kemerdekaan Indonesia.

1.      Guru meminta siswa untuk menyebutkan arti dari perjuangan para tokoh pahlawan, siswa menuliskan betapa pentingnya arti kemerdekaan Indonesia.




2.      Guru memberikan satu contoh bukti hasil perjuangan para pahlawan kepada siswa. Misalnya, Hari Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus. Kemudian siswa melanjutkan memberi contoh-contoh bukti hasil perjuangan para pahlawan kemerdekaan Indonesia.


3.      Siswa menyebutkan tokoh-tokoh perjuangan kemerdekaan Indonesia salah satunya Ir. Soekarno, Moh. Hatta., Dsb.
K. 2
Pemahaman
(pengolahan makna yang telah didapat atau dikenal)
1.      Menjelaskan gambar yang ada pada sumber tentang perjuangan yang telah dilakukan oleh para pahlawan.











2.      Memberikan contoh jasa-jasa yang telah dilakukan oleh para pahlawan kemerdekaan Indonesia.


3.      Merangkum dari berbagai sumber (buku) tentang perjuangan para pahlawan kemerdekaan Indonesia.
1.      Siswa mengamati gambar perjuangan para tokoh kemudian diuraikan dalam bentuk karangan singkat. Misalnya pada gambar Bung Tomo sebagai tokoh yang mengobarkan semangat perjuangan rakyat Surabaya.
.
2.      Siswa dapat memberikan contoh perjuangan para pahlawan. Misalnya, Bung Tomo yang telah berjasa mengobarkan semangat arek-arek Suroboyo untuk melawan penjajah di Surabaya.

3.      Siswa merangkum dan dapat memberi catatan kecil apa saja perjuangan yang telah dilakukan oleh para pahlawan untuk memerdekakan Indonesia.

K. 3
Penerapan/Aplikasi
(melakukan tindakan dari hal baru yang telah dikenal)
1.      Menunjukkan apa saja hasil dari perjuangan pahlawan kemerdekaan terhadap kehidupan Indonesia sampai saat ini.


2.      Menerapkan sikap-sikap rasa bangga trhadap apa yang telah dilakukan dari para pahlawan..


3.      Menjaga sikap-sikap untuk kehidupan agar rasa bangga terhadap pahlawan kemerdekaan Indonesia.
1.      Siswa menunjukkan bahwa dirinya kini dapat bersekolah dengan tenang dan bermain bersama teman-teman adalah salah satu contoh bukti dari hasil perjuangan pahlawan kemerdekaan Indonesia.


2.      Siswa akan menerapkan sikap rasa hormat terhadap guru yang telah mengajarkan perjuangan para pahlawan untuk kemerdekaan Indonesia.


3.      Siswa mampu menghargai para pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia dengan belajar tekun dan selalu mengenang jasa-jasa para pahlawan.

K. 4
Analisa
(mampu mengintegrasi hal-hal baru dengan hal-hal yang telah diketahui sebelumnya)
1.      Menemukan penyebab (faktor utama) dari rasa perjuangan pahlawan kemerdekaan Indonesia.


2.      Membandingkan bentuk-bentuk perjuangan yang telah dilakukan oleh para pahlawan kemerdekaan Indonesia.


3.      Menggolongkan para tokoh pahlawan perjuangan kemerdekaan Indonesia.
1.      Siswa bisa menemukan bahwa para penjajah sangat kejam terhadap rakyat Indonesia sehingga para pahlawan berjuang agar Indonesia merdeka, terbebas dari jajahan.


2.      Siswa membandingkan para tokoh perjuangan yang berjuang dengan angkat senjata (perang gerilya) dan para pahlawan yang berjuang secara diplomasi.



3.      Siswa dapat menggolongkan para pejuang kemerdekaan Indonesia secara gerilya salah satunya ialah Panglima Sudirman dan menggolongkan para pejuang kemerdekaan Indonesia secara diplomasi. Salah satunya ialah Moh. Hatta.

K. 5
Sintesa
(hasil dari integerasi pada proses analisa sehingga akan menghasilkan solusi)
1.      Membuat karangan bebas apa saja perjuangan para pahlawan yang dapat dicontoh.




2.      Menerapkan sikap hidup rukun antar teman dan saling menolong sebagai wujud dari sikap para pahlawan.


3.      Memberikan solusi pada permasalahan yang sedang dialami oleh salah seorang teman.

1.      Siswa dapat membuat karangan perjuangan pahlawan yang dapat dicontoh. Misalnya siswa mengarang tentang Bung Tomo. Dari Bung Tomo siswa dapat mengambil sifat keberanian dan kegigihannya memimpin arek-arek Suroboyo untuk melawan penjajah.


2.      Keaktifan siswa dalam berinteraksi dengan teman dan mempunyai rasa saling peduli antar sesama teman.




3.      Siswa dapat memberikan keikutsertaannya dalam saling membantu teman sebagai wujud dari sikap terpuji para pahlawan yang dapat dicontoh.

K. 6
Evaluasi
(melakukan tinjauan ulang dari yang telah dilakukan)
1.      Menemukan sikap-sikap lain yang dapat ditiru dari pahlawan perjuangan kemerdekaan Indonesia.




2.      Menunjukkan sikap-sikap terpuji yang terdapat pada para tokoh perjuangan kemerdekaan Indonesia (pahlawan).


3.      Membuktikan sikap-sikap yang dimiliki oleh para pejuang tersebut dengan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

1.      Siswa dapat menemukan rasa semangat yang tinggi dari para pahlawan kemerdekaan Indonesia selain dari rasa berani. Misalnya, Ir. Soekarno peduli terhadap nasib rakyat Indonesia yang telah disengsarakan oleh para penjajah.


2.      Siswa dapat menyebutkan dan menunjukkan sikap berani, gigih, dan semangat yang dimiliki oleh para pejuang kemerdekaan Indonesia.



3.      Siswa dapat ikut serta aktif belajar sebagai salah satu wujud dari rasa semangat yang dimiliki oleh para pejuang kemerdekaan Indonesia.



RANAH AFEKTIF – SIKAP (ATTITUDE)
KODE
KATEGORI JENIS PERILAKU
KATA-KATA KERJA OPERASIONAL
CONTOH
A.    1
Penerimaan
1.      Memberikan perhatian pada para pahlawan dengan sikap-sikapnya yang dapat dicontoh pada kehidupan sehari-hari.





2.      Mengakui akan pentingnya peran serta para pahlawan kemerdekaan bagi kehidupan bangsa Indonesia.



3.      Menumbuhkan rasa kemauan terhadap rasa bangga kepada para pahlawan perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia.

1.      Siswa dapat mengenang sikap-sikap baik yang dimiliki oleh para pahlawan. Misalnya, siswa mengambil sikap baik dari Ir. Soekarno dengan kewibawaannya dan sifat tegasnya yang dapat dijadikan contoh pada kehidupan sehari-hari.


2.      Siswa menyadari bahwa sikap berani dari pahlawan mempunyai peran penting terwujudnya kemerdekaan Indonesia.


3.      Siswa mempunyai rasa bangga terhadap para pahlawan kemerdekaan Indonesia sebagai faktor penting terwujudnya kemerdekaan Indonesia.
A.    2
Partisipasi
1.      Menentukan sikap-sikap yang dapat dicontoh dari pahlawan perjuangan kemerdekaan Indonesia.







2.      Mengikutsertakan sikap-sikap terpuji para pahlawan dalam kehidupan sehari-hari untuk menghargai jasa-jasa pahlawan.








3.      Mematuhi setiap nilai-nilai yang tekandung dalam kehidupan untuk ikut serta menjaga sikap-sikap yang dimiliki oleh para pahlawan kemerdekaan Indonesia.

1.      Siswa dapat menentukan sikap-sikap terpuji dari para pahlawan untuk dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, sikap rasa semangat yang berkobar dari pahlawan untuk kemerdekaan Indonesia dapat diterapkan pada diri siswa untuk terus bersemangat dalam belajar dan menuntut ilmu.


2.      Siswa dapat mencontoh sikap-sikap terpuji para pahlawan dengan rasa bangga sebagai wujud penghargaan kepada para pahlawan. Misalnya, sikap rela berkorban tanpa pamrih yang dimiliki oleh pahlawan dapat ditiru oleh siswa dengan senang membantu teman yang sedang membutuhkan tanpa mengharapkan imbalan.


3.      Siswa mematuhi nilai-nilai kehidupan untuk melestarikan sikap-sikap terpuji yang ada pada pahlawan. Misalnya, tidak boleh bertengkar dengan teman yang dapat menimbulkan terpecah belah hubungan baik antar teman.

A.    3
Penilaian/Penentuan Sikap
1.      Mengikuti semua nilai-nilai penting untuk terwujudnya rasa bangga terhadap para pahlawan kemerdekaan Indonesia.



2.      Membela pahlawan yang telah gugur untuk terwujudnya rasa memiliki sebagai bangsa yang besar yang menghargai jasa-jasa para pahlawan.
3.      Mengajak setiap teman untuk berperilaku yang baik sesuai dengan sikap-sikap terpuji dari pahlawan kemerdekaan Indonesia.

1.      Siswa dapat memahami nilai-nilai penting dari para pahlawan. Misalnya, para pahlawan memiliki keberanian tinggi untuk mewujukan kemerdekaan Indonesia.


2.      Siswa mempunyai kesadaran yang tinggi untuk selalu mengenang jasa-jasa pahlawan menskipun telah gugur.


3.      Siswa mampu menyadari sikap-sikap yang kurang pada diri teman-temannya kemudian memperbaiki lalu mengajak pada perilaku yang terpuji yang dimiliki oleh para pahlawan. Misalnya, bertengkar antar sesama teman merupakan perbuatan yang tidak mencerminkan dari rasa perilaku para pahlawan kemerdekaan Indonesia.

A.    4
Organisasi
1.      Menggabungkan nilai-nilai yang telah ada dengan nilai-nilai baru yang ditemukan pada kepribadian para pahlawan kemerdekaan Indonesia.




2.      Menghubungkan setiap nilai-nilai untuk menentukan sikap-sikap baik yang dapat dicontoh.





3.      Melengkapi nilai-nilai yang sudah ada dengan nilai-nilai baru yang ditemukan pada diri pahlawan kemerdekaan Indonesia.

1.      Siswa dapat menyatukan nilai-nilai baru. Misalnya, siswa mampu mengambil nilai terpuji (membela kemerdekaan Indonesia) dengan nilai keberanian p(mempertahankan kemerdekaan Indonesia) yang ada pada diri pahlawan.


2.      Siswa dapat menghubungkan nilai-nilai terpuji dengan nilai-nilai patriotisme. Misalnya, dari sikap keberanian pahlawan dengan sikap tanpa pamrih dapat dihubungkan menjadi sikap rela berkorban.


3.      Siswa dapat melengkapi nilai-nilai dari diri pahlawan. Misalnya, selain dari rasa keberanian dengan rasa rela berkorban dapat ditemukan juga rasa kepedulian terhadap nasib rakyat bangsa Indonesia.

A.    5
Pembentukan Pola
1.      Melakukan pembenahan yang ada pada diri sendiri dengan melengkapi hasil dari pemahaman nilai-nilai yang telah didapat.





2.      Memperlihatkan bahwa terjadi suatu perubahan positif dalam diri sendiri sebagai hasil dari pemahaman nilai-nilai yang sudah ada.


3.      Menyatakan bahwa terjadinya suatu perubahan sebagai hasil dari pemahaman nilai-nilai.

1.      Siswa dapat menyadari bahwa harus ada pembenahan. Misalnya, rasa membantu terhadap teman tidak pada saat ulangan (menyontek). Sikap saling membantu dapat terjadi pada saat teman mengalami kecelakaan jatuh dari sepeda saat pulang sekolah.


2.      Siswa menyadari bahwa membantu teman saat ulangan itu merupakan hal yang tidak baik. Sehingga siswa tidak akan melakukannya.



3.      Siswa menyadari bahwa membantu teman saat ulangan itu merupakan hal yang tidak baik. Sehingga siswa tidak akan melakukannya.






PSIKOMOTORIK - KETERAMPILAN(SKILL)
KODE
KATEGORI JENIS PERILAKU
KATA-KATA KERJA OPERASIONAL
CONTOH
P1
Persepsi
1.      Membedakan nilai-nilai yang ada pada diri setiap pahlawan.




2.      Menunjukkan perbuatan yang baik dan perbuatan yang tidak benar.






3.      Menghubungkan perbuatan yang baik dan yang buruk untuk penentuan sikap.

1.      Siswa dapat membedakan nilai keberanian dengan nilai rela berkorban yang dimiliki oleh pahlawan kemerdekaan Indonesia.


2.      Siswa dapat menunjukkan perbuatan baik yang dilakukan oleh pahlawan kemerdekaan Indonesia dengan perbuatan yang tidak benar yang telah dilakukan oleh penjajah bangsa Indonesia.


3.      Siswa dapat menghubungkan perbuatan yang baik dengan yang buruk adalah dengan peniruan pada sikap yang benar dan menjauhi sikap yang buruk. Misalnya, siswa dapat meniru rasa saling membantu terhadap teman dan menjauhi pertengkaran terhadap antar sesama teman.

P2
Kesiapan
1.      Memulai suatu perbuatan yang baik dari peniruan sikap terpuji dari pahlawan kemerdekaan Indonesia.



2.      Menunjukkan perbuatan yang baik terhadap antar sesama supaya dapat menimbulkan rasa saling membenahi diri.


3.      Menanggapi hasil dari suatu perbuatan yang baik yang telah dilakukan.

1.      Mulai melakukan suatu perbuatan baik. Misalnya, saling membantu teman yang kurang begitu mengerti akan pelajaran di sekolah.


2.      Berani menunjukkan sikap melerai saat teman sedang terjadi perselisihan.




3.      Menanggapi teman yang sedang terjadi perselisihan dengan menyadarkan bahwa pertengkaran dapat merusak pertemanan.

P3
Gerakan terbimbing
1.      Mengerjakan sesuatu tindakan terpuji yang dapat ditiru dari pahlawan.



2.      Mempraktekkan kegiatan yang terpuji dari pahlawan yang dapat ditiru.





3.      Mencoba tindakan baru yang telah dikenalnya dari nilai-nilai terpuji para pahlawan.

1.      Memberi rasa semangat saat teman mendapat nilai kurang memuaskan saat ulangan untuk terus belajar dan mencoba kembali.


2.      Memberi rasa semangat positif saat teman mendapat hukuman yang kurang menyenangkan dari guru atas kelalaiannya. Misalnya, saat teman tidak mengerjakan tugas rumah karena terlalu aik dengan acara televisi.


3.      Rela membantu teman saat mengalami kesulitan mengerjakan tugas rumah dengan cara belajar bersama.
P4
Gerakan terbiasa
1.      Membimbing setiap langkah perbuatan agar dapat dipercaya oleh orang-orang sekitar dengan memantapkan nilai-nilai pahlawan di dalam diri.



2.      Mengatur tindakan dengan ucapan sesuai pemahaman sikap-sikap terpuji yang dimiliki oleh pahlawan.




3.      Menunjukkan gerakan terpuji dari dalam diri sebagai hasil penanaman sikap terpuji dari para pahlawan.

1.      Berani menunjukkan sikap salah dan benar. Misalnya, saat teman tidak mengerjakan tugas di rumah seharusnya tidak memberinya jawaban pada saat di sekolah tetapi dengan belajar bersama di rumah.


2.      Berani mengatakan yang slaah adalah salah dan yang benar adalah benar. Misalnya, saat ada teman yang keluar tanpa izin dari guru dapat mengingatkannya untuk izin terlebih dahulu.


3.      Berani dalam mewujudkan kegiatan untuk tidak mencontek jawaban teman saat ulangan.

P5
Gerakan kompleks
1.      Memilih tindakan yang tepat saat dihadapkan pada suatu kondisi tertentu.




2.      Membedakan sikap yang baik dengan sikap yang buruk untuk dapat dilakukan.


3.      Mengidentifikasi perbuatan-perbuatan yang baik dan yang buruk.

1.      Pada saat ulangan berlangsung tidak membuat gaduh ruangan agar siswa lain tidak merasa terganggu dan menyelesaikan semua soal dengan mudah.


2.      Lebih memilih menjawab pertanyaan dengan jawaban sendiri daripada melihat hasil jawabn dari teman lain.


3.      Dapat menilai bahwa mencontek jawaban teman lain dapat mengakibatkan rasa kurang percaya diri terhadap diri sendiri.
P6
Penyesuaian pola gerakan
1.      Menentukan tindakan yang tepat saat dihadapkan pada suatu kondisi tertentu.



2.      Menentukan sikap dan tindakan yang lebih baik lagi.
1.      Lebih memilih untuk mengatakan belum jelas daripada mengatakan jelas tetapi pada saat ulangan mencontek jawaban teman lain.


2.      Memilih untuk belajar terlebih dahulu sebelum menjelang ulangan daripada menonton televisi.

P7
Kreativitas
1.      Menentukan sikap dan tindakan yang lebih baik lagi.



2.      Menciptakan tingkah laku baru untuk menentukan perilaku yang lebih terpuji.

1.      Belajar dengan cara yang menyenangkan lebih membuat bahan pelajaran mudah untuk dipahami.


2.      Membantu teman yang kurang mengerti pelajaran dengan belajar bersama sebelum ulangan daripada memberinya jawaban saat ulangan berlangsung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar